Saya Butuh Bantuan Untuk Masalah Keuangan Saya

Saat memasuki usia dewasa, setiap orang rasanya pernah mengalami masalah keuangan. Masing-masing orang pun menghadapi masalah keuangan yang berbeda satu sama lain. Koinworks menjelaskan 5 masalah keuangan yang sering dihadapi profesional muda Apa saja?

1. Perilaku konsumtif

Perilaku yang konsumtif sering tak disadari. Alhasil, banyak orang yang begitu konsumtif sehingga perlahan keuangannya menjadi bermasalah. Gaji yang diterima mungkin tinggi namun tidak ada yang bisa ditabung di akhir bulan. Bila Anda pernah terpikir kenapa belum ada dana yang ditabung padahal Anda sudah memiliki gaji yang melebihi jumlah pengeluaran yang seharusnya, mungkin perilaku konsumtif Anda-lah yang menjadi penyebabnya. Solusinya?

Tahan selera Anda. Anda harus mementingkan kebutuhan; mana yang harus dipenuhi dan mana yang sebenarnya kurang penting, dalam artian, terpenuhi atau tidaknya hal tersebut tidak akan mempengaruhi Anda.

Anda juga harus tahu tujuan Anda dalam mengalokasikan dana. Bila Anda tidak bijak dalam menetapkan tujuan pembelanjaan, Anda hanya akan membelanjakan uang Anda untuk berbagai keperluan yang sebenarnya tidak perlu.

2. Tidak mempersiapkan dana darurat

Dana darurat akan sangat bermanfaat bila nantinya ada saja keperluan mendadak yang harus dipenuhi sementara uang Anda tidak cukup untuk menutupinya. Solusinya? Dari sekarang Anda harus bisa menyisihkan sejumlah uang yang kemudian dialokasikan khusus untuk dana darurat. Misalnya, dalam sebulan, cobalah sisihkan gaji Anda per bulan, misalnya 20% dari gaji Anda, khusus untuk dana darurat. Nantinya, jangan pernah sentuh uang tersebut selain dari keperluan mendesak.

3. Tidak berinvestasi sehingga keuangan habis begitu saja tidak menghasilkan

Salah satu masalah keuangan yang sering dihadapi terutama oleh profesional muda adalah kurangnya kesadaran bahwa seberapa banyak pun uang yang ia miliki akan berkurang nilainya terutama ketika inflasi terjadi. Solusinya?

Agar uang yang Anda miliki juga tidak habis begitu saja, cobalah berinvestasi. Meski Anda belum terpikir sebelumnya, inilah kesempatan Anda untuk berinvestasi. Mungkin Anda sudah memiliki cukup uang saat ini, dan daripada dihamburkan begitu saja, lebih baik diinvestasikan kembali untuk mendapatkan keuntungan dari uang yang Anda investasikan.

Sementara dari finansialku.com menjelaskan beberapa masalah keuangan seperti:

1. Tidak dapat memisahkan antara keinginan dan kebutuhan

Ketidakmampuan membedakan antara kebutuhan dan keinginan dapat menjadi bumerang dan sumber malapetaka keuangan. Karena kebutuhan bersifat mendesak, maka solusinya begitu Anda menerima gaji, langsung sisihkan uang untuk kebutuhan langsung di pos khusus, jika ada uang sisa maka bisa Anda gunakan untuk memenuhi keinginan seperti ingin makan di café baru dsb.

2. Tidak jelas kemana uang keluar

Masalah keuangan kedua adalah tidak tahu kemana uang keluar. Setelah gajian, tiba-tiba habis dan selalu tanpa jejak.  Saran yang terbaik adalah Anda perlu memiliki catatan pengeluaran uang kita. Tidak perlu terlalu detail, cukup susun dengan rapi di sebuah catatan. Akan lebih baik lagi jika Anda memiliki anggaran.

3. Besar dari pasak daripada tiang

Masalah ketiga adalah besar pasak daripada tiang. Apalagi sekarang ada yang namanya kartu kredit, kredit tanpa agunan dan kredit konsumtif lainnya. Inilah salah satu sumber masalah keuangan dalam keuangan keluarga. Hindari berutang untuk memenuhi nafsu belanja.


Selain itu, salah satu masalah keuangan yang bisa saja muncul adalah karena Anda ingin menjalankan suatu bisnis namun di satu sisi juga tetap ingin punya tabungan yang cukup, jika tidak diatur dengan baik, Anda akan mengalami masalah keuangan yang serius jika mencampurkan antara uang pribadi dengan uang bisnis. Untuk mendanai bisnis yang ingin Anda jalankan, Anda bisa melakukan crowdfunding.

Satu jenis crowdfunding yang bisa Anda lakukan untuk mendanai proyek bisnis Anda adalah reward based crowdfunding. Proyek atau program yang memberikan penawaran berupa imbalan barang, jasa atau sebuah hak, dalam hal ini bukan memberikan keuntungan dari proyek tersebut. Biasanya crowdfunding jenis ini untuk proyek atau program dari industri kreatif, seperti games, yang mana para donatur akan mendapat imbalan berupa fitur-fitur menarik dari games tersebut

Beberapa contoh bisnis/start up yang sukses karena crowdfunding

Penggalangan dana dengan skema crowdfunding terlihat masih cukup baru di Indonesia, namun di luar negeri cara ini cukup populer, bahkan bisa menjadi jalan untuk mendanai pengembangan produk dari startup. Salah satu platform crowdfunding yang cukup dikenal adalah Kickstarter dan Indiegogo. Dikutip dari situs CNBC, Platform ini berhasil mengumpulkan dana untuk mendanai proyek Oculus dan Pebble.

Oculus

Kampanye Kickstarter pertama yang diluncurkan pada 2012, jauh melampaui dana yang ditargetkan yaitu sebesar US$250.000. Kampanye ini berhasil mengumpulkan dana sebesar US$2,4 juta. Sementara pada tahun 2014, Oculus diakuisisi oleh Facebook dengan harga US$ 2 miliar dan menjadikannya salah satu startup paling sukses yang awalnya diluncurkan melalui situs crowdfunding, Kickstarter.

Pebble

Pebble mampu mengumpulkan lebih dari US$10 juta dari hampir 69.000 pendukung di Kickstarter, melampaui target US$100.000 pada hari pertama kampanye. Perusahaan ini terus menghasilkan kesuksesan dengan mengembangkan perangkat-perangkat terhubunga untuk Internet of Things (IoT). Saat ini Pebble sedang melakukan penggalangan dana selanjutnya.

Comments
Comments are closed.